Kemajuan dan seluk beluk ekonomi memang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Perannya yang kompleks dan bisa mengendalikan sepak terjang pendapatan adalah alasan utama mengapa perkembangan maupun metode yang diaplikasikan untuk mendongkrak perekonomian di suatu negara tak pernah luput menjadi bahan perbincangan.
Indonesia stock market atau yang biasa dikenal masyarakat luas dengan sebutan Bursa Efek Indonesia adalah penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEI) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektvitas operasional dan transaksi, pemerintah memutuskan untuk menggabungnya sebagai pasar saham dan pasar obligasi dan derivatif. Indonesia stock market ini mulai beroperasi pada 1 desember 2007.
Bursa efek awalnya dibuka pada tahun 1912 di bawah pimpinan kolonial Belanda yang saat itu berkuasa. Aktivitas perdagangan dan kapitalisasi pasar tumbuh bersama perkembangan di Indonesia pasar keuangan dan sektor swasta. BEI sendiri menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995 yang menggantikan metode manual terdahulunya. Pada berjalannya waktu, JATS juga diberhentikan dan beralih dengan JATS-Next yang disediakan OMX.
Untuk indeks sahamnya, Indonesia stock market menyuguhkan informasi yang lebih lengkap tentang majunya perkembangan bursa kepada publik. BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak maupun elektronik yang pengaruhnya cukup signifikan. Saat ini, BEI dibekali banyak indeks yang terdiri dari IHSG, individual, LQ45, IDX30, Kompas100, sektoral, Jakarta islamic indeks, Indeks bursa syariah Indonesia, Indeks bisnis-27, dan pefindo 25, SRI-KEHATI, Sminerfa18, dan Papan utama dan pengembangan dimana masing-masing bergerak di bidang tertentu dengan aturan yang di dasarkan pada sejumlah saham di dalamnya.
Indonesia stock market resmi meluncurkan baru Stock Index Syariah Indonesia (ISSI) Pada 12 Mei 2011 , yang terdiri dari 214 saham Indonesia yang telah disaring oleh Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Nomor 80 dari Majelis Ulama Indonesia diharapkan untuk membuat masyarakat tidak lagi memiliki keraguan untuk membuat investasi syariah di pasar modal untuk akhirnya meningkatkan jumlah investor domestik di Bursa Efek Indonesia.
Pada akhir tahun 2010, kapitalisasi adalah Rp.3,100 triliun dan 26 persen itu adalah 17 perusahaan milik negara terdaftar di antara 421 perusahaan yang terdaftar. Sampai dengan akhir tahun 2011, orang asing yang dimiliki 60 persen oleh publik diperdagangkan saham, tetapi sepanjang tahun pedagang domestik mendominasi perdagangan dengan pangsa 64,5 persen.
Demikian ulasan seputar Indonesia stock market. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.