Seringkali kita tidak bisa menjamin seutuhnya bahwa kita aman dari serangan penyakit berbahaya. Namun keteledoran serta kuatnya virus yang bisa menembus tubuh manusia kerap tak bisa dihindari. Untuk itulah, kita perlu menggali informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan upaya preventif agar penyakit tertentu tidak mengganggu kesehatan kita.
Satu diantara sekian kekhawatiran yang terus menghantui sebagian besar orang adalah kemunculan penyakit disentri. Gejala penyakit disentri sendiri sebenarnya mudah dikenali. Sayangnya, tidak semua orang cermat dan jeli dengan tanda-tanda yang diperlihatkan.
Nah, untuk Anda yang masih awam dengan disentri, mari simak ulasan lebih dalam seputar penyebab, pencegahan, serta sinyal-sinyal yang menunjukkan keberadaan penyakit disentri.
Disentri adalah penyakit diare yang disertai buang air besar encer atau mencret yang juga diikuti dengan keluarnya darah dan lendir akibat infeksi parasit atau bakteri pada saluran pencernaan.
Tak jauh berbeda seperti mencret pada umumnya, penderita disentri juga mengalami kekurangan cairan. Dehidrasi ini semakin diperparah apabila mereka tidak mendapatkan pasokan cairan yang cukup. Penanganan yang tepat ketika dijumpai gejala penyakit disentri baik pada anak maupun bayi sebaiknya diberikan minum dan infus.
Berdasarkan faktor pemicunya, disentri diklasfikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Disentri basiler yaitu disentri yang disebabkan oleh infeksi bakteri, patogen shigella menempati rating tertinggi yang menyebabkan disentri pada anak dan bayi.
b. Disentri amoeba atau amoebaensis disebabkan oleh parasit bersel satu bernama entamoeba histolytica. Gangguan yang diperlihatkan oleh gejala penyakit disentri ini biasanya ditemukan di daerah tropis.
Sanitasi yang buruk serta keterbatasan air bersih masih menduduki posisi teratas sebagai faktor utama yang membuat disentri berkembang di Indonesia. Bahkan WHO memperkirakan ada sekitar 120 juta kasus penyakit disentri setiap tahunnya, dengan beberapa keluhan sebagai berikut:
a. Perut terasa mual
b. Frekuensi buang air besar yang meningkat
c. Warna tinja hijau dan bercampur darah
d. Suhu badan meninggi disertai kajang pada bagian perut
e. Kondisi tubuh yang melemah
f. Didera kehausan berkepanjangan
Setelah mengetahui sederet gejala penyakit disentri, ada baiknya Anda juga menerapkan beberapa hal dibawah ini agar terhindar dari resiko disentri.
a. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun setelah memakai toilet
b. Menghidangkan makanan yang higienis untuk keluarga
c. Bersihkan toilet dengan disinfektan secara berkala
d. Memisahkan pakaian pengidap saat dicuci
e. Hindari penggunaan piring atau handuk yang sama dengan orang yang menderita disentri
f. Penderita dilarang keluar rumah minimal 48 jam sehabis periode disentri berakhir.
Tetaplah menjaga kesehatan anda dan keluarga. Semoga bermanfaat.