
Sebenarnya, menghabiskan liburan ke Surabaya bukanlah ide cemerlang saya. Surabaya menjadi pilihan terakhir untuk menghabiskan waktu liburan karena Kota Tersebut memiliki kenangan manis bagi orang tua saya. Katanya, Surabaya merupakan tempat dimana ayah mulai modus mengambilkan buku-buku yang berserakan sesaat setelah ibu (pura-pura) terjatuh. Dari situlah pandangan pertama ala sinetron terjadi. Dua tahun kemudian, lahirlah aku ke dunia, tepatnya di Kota Surabaya.
Ibu terlihat bersemangat mengemas barang-barang yang diperlukan untuk liburan nanti. Sedangkan ayah, sibuk menelpon teman-temannya untuk mencari tahu informasi mengenai harga penyewaan mobil untuk digunakan selama di Surabaya. Dibalik telepon tersebut, terdengar suara yang cukup nyaring yang kira-kira bunyinya seperti ini, “Dapetin sewa mobil termurah di Kota Pahlawan, dijamin gak bakal nyesel!”. Setelah itu, ayah bergegas untuk mencari informasi tersebut di Traveloka.com.
Setelah semuanya selesai, saat itu juga kami bergegas menuju bandara. Perjalanan dari rumah kami menuju bandara memakan waktu kurang lebih 1.5 jam, sehingga waktu tersebut kami gunakan untuk bernyanyi dan juga bercanda ringan. Ayah bilang bahwa lagu kesukaan mereka adalah lagu-lagunya Rhoma Irama. Ibu dan ayah selalu menyanyikan lagu yang berjudul ‘Piano’, dan katanya ayah yang memerankan suaranya Rita Sugiarto. Kok gitu ya?
Sesampainya di bandara Soekarno Hatta, kami pun bergegas untuk check-in dan menunggu di ruang tunggu. Perjalanan Jakarta-Surabaya kemungkinan memakan waktu selama 1 jam 30 menit. Maka dari itu, ibu membeli banyak sekali makanan agar kami tidak mati kelaparan selama berada di pesawat. Sedangkan ayah sibuk bolak-balik WC selama di ruang tunggu. Ayah merupakan salah satu orang yang tidak bisa buang air kecil di dalam pesawat.

Sesampainya di Bandara Juanda, ibu dan ayah begitu antusias. Sedangkan saya hanya bisa mengeluh karena cuacanya yang lebih panas dari Jakarta. Kami pun segera bergegas ke hotel untuk merebahkan badan kami sejenak. Selama perjalanan menuju hotel, ayah dan ibu saling bertatapan. Mereka saling menggenggam tangan satu sama lainnya. Apalah artinya seorang jomblo seperti saya yang hanya bisa menikmati pemandangan di balik jendela mobil.
Selama di sana, tentu saja kami berkeliling Kota Surabaya dengan menggunakan mobil yang sudah ayah sewa. Kami mengunjungi banyak destinasi wisata yang cukup menarik selama 3 hari 4 malam. Destinasi-destinasi wisata tersebut yaitu:
- Taman Bungkul
- Hutan Bambu dan Taman Harmoni Keputih
- Kebun bibit Wonorejo
- Taman prestasi
- Kebun Binatang Surabaya
- Taman Hiburan Rakyat
- De Mata Trick Eye Museum
- Surabaya Carnival Park

Untuk mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut tentu saja kami mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Namun ayah bilang bahwa kami beruntung bisa menikmati 8 destinasi wisata tersebut. Hal tersebut dikarenakan harga sewa mobil yang tidak terlalu mahal, sehingga banyak sisa uang yang bisa dialokasikan untuk pergi ke tempat-tempat wisata tersebut. Dengan begitu, harga sewa mobil murah yang direkomendasikan oleh teman ayah memang benar adanya.
Pada awalnya saya memang tidak terlalu senang dengan rencana liburan ini. Namun jika dipikir-pikir, momen kebersamaanlah yang lebih penting, tidak peduli tempat mana yang akan dikunjungi. Saya berharap agar selalu bisa meluangkan waktu bersama orang tua saya, sehingga sewaktu-waktu saya bisa membawa mereka kembali ke Kota Surabaya yang penuh kenangan.